Saturday, November 20, 2010

Rain

Angel did fly
to rescue my heart
and pull out every nails

things don't seems right
since i fallin...like rain

Monday, November 15, 2010

Beats of Burden

try to paused...

it keeps dancin in my head...

try to crossfade

but the pitch uncertain....

try to forget...

but it's just coming back

try to move on...

it just stuck in



that’s how I got my beat…

…with you

Monday, October 11, 2010

28 Weeks Later : Best Zombie Movie

Rating : 5/5

 

Film ini kayaknya udah cukup lama manggil2 gue pengen diputer. Tapi baru liburan idul adha kemaren gue baru sempet push play. Dan emang bagus banget ini film, nyesel gue ngga puter dari kemaren2.

 

Mungkin ini film zombie terbaik..buat gue…sejauh ini. Keluar dari patron film zombie konvensional ala george romerro atau mungkin resident evil sekalipun. Difilm ini zombie-nya ganas banget ditambah larinya udah bisa nyamain manusia yg dikejarnya. So that’s make a good reason why we should affraid of zombie in the first place.

 

Dibanding prequelnya “28 Days Later”, film ini beralih menjadi film ber-budget tinggi, penuh dengan animasi yang megah, seperti saat London di-carpet bombing dengan napalm sampai hangus. Jumlah figuran-nya juga jauh lebih banyak. Danny Boyle di sequel ini cuma duduk sebagai executive producer

 

Film ini berlata belakang London 28 munggu setelah ....fim pertama. London sudah bebas dari virus zombie, dan warga Inggris yang bermukim diluar negeri diundang untuk kembali ke Inggris dengan jaminan keamanan dari militer USA. Tapi akhirnya terjadi juga kegagalan karena virus kembali menyebar dengan cara yang well...terlalu berat untuk diceritain.

 

Bukan seperti film zombie/horror (kolosal) biasa, film ini dibalut unsur drama yang sangat kental, malah kalo menurut gue drama menjadi elemen paling menonjol di film ini. Ada beberapa adegan yang masih membekas seperti sorot mata tokoh utama ketika harus kabur ninggalin istrinya yang sudah pasrah disergap zombie. Dan adegan ini diset sebagai prelude dari film yang kalo menurut gue berbeda dari pattern populer yang biasanya memberi “Action” di prelude-nya.

 

Adegan lainnya mungkin cukup diluar batas, seperti adegan dimana ruang karantina terkontaminasi oleh zombie, dan sniper militer yang semula hanya memilih zombie sebagai target...tidak punya waktu untuk memilih. Well...you’ll see.

 

Overall-nya ...gue pengen nonton film ini sekali lagi.

Sunday, April 8, 2007

Movie : World Trade Center "too much for expectations"

My rating : 2/5

Sorry kalo gue kasi rating serendah ini. Film dengan judul segeneral in
ternyata dibuat dengan cakupan yg terlalu sempit. Film ini didirect langsung
ama Oliver Stone yang "Born on the Fourth of July" dan "Natural Born
Killers" -nya bikin gue dan banyak orang terkagum kagum. Tapi WTC ?...hmm,
terlalu hambar, sangat tidak menyentuh dan sangat tidak luar biasa. Film ini
hanya menceritakan satu kisah yang tidak luar biasa dari sebuah epic yang
luar biasa. Benang merah di film ini hanyalah keteguhan dua polisi New York
yg terhimpit reruntuhan tower WTC dan usaha penyelamatan yg sangat tidak
heroik. Dalam film ini Cage memerankan John McCollough tokoh polisi senior
bisa dilihat dari penampilannya yg kurus pucat dan berkumis buruk dan
Michael Pena sebagai anak buah McCollough. Tokoh dua polisi tidak
digambarkan sebagai sosok hero disini, bagaimana tidak begitu mereka hendak
menyelamatkan orang-orang di lantai-lantai atas WTC tiba-tiba menara roboh.
Mereka masih mendorong dorong tabung oxygen dan hendak menuju ke lantai
atas. Belum ada satu orang-pun yg diselamatkan.
Well, mungkin karena kisahnya diangkat dari kejadian nyata yg dialami
mcCollough, dan Stone tidak terpancing untuk membuat fiksi what can I expect
though. Stone sangat teguh pada prinsipnya terhadap definisi film-nya, "Not
a historical document, but a metaphorical truth that represents a decade of
aggression, a culture that worships aggression and makes money from it.".

Well I just dispose my 2 hours in life for .......................... (yg
udah nonton silahkan isi !)

Thursday, March 8, 2007

Tips : Menghemat Bandwith

Well, tips ini kayaknya cocok buat yg koneksi internetnya pas-pasan.

Ada dua cara, yg satu dengan menggunakan proxy dan content block. Di internet sudah banyak yg menawarkan server proxy baik luar negeri atau lokal, tapi gue pake local proxy yg ada di pc sendiri. Intinya ada pada cache yg bisa digunakan lagi. Softwarenya banyaj ada Freeproxy, CCProxy, myProxy, tapi yg gue pake dirumah...ProxyPlus (proxyplus.net).  ProxyPlus ini software lumayan jadul malah dibuat sebelum XP (kalo ngga salah) tapi pilihan settingnya jauh lebih baik dibanding software sejenis. Fungsi proxy cache pada software ini mampu mengcache semua elemen web, bahkan https (secure). Sebagai contoh logo google di google.com, apabila sudah tercache maka browser tidak perlu mendownload logo ini untuk menampilkannya pada halaman web. Begitu juga dengan elemen lain, flash, gif, js bahkan rss, xml, rdf. Kelemahan cache pada browser utamanya adalah menolak untuk mengcache elemen pada https demi alasan keamanan, manajemen cache yg buruk (IE6), dan cache hanya bisa digunakan hanya untuk software saja (browser/feed reader). Hanya dengan proxy cache, sebuah halaman yg ditampilkan pada opera browser dapat kemudian secara offline dibuka dengan firefox/IE.

Cara kedua, content blocking, prinsipnya adalah bagaimana caranya memanipulasi instruksi browser untuk tidak mendownload content yg tidak diinginkan. Content bisa berupa flash, image atau link ke advertisement page/site yang memberatkan kecepatan browsing. Dan hey...yg gue tau di situs-situs umum flash kebanyakan adalah sebuah link promo atau sebagai eyecandy. Cara memblock content bisa menggunakan software content blocking/filtering yg banyak beredar, untuk pengguna IE6 dan firefox, gue rekomnedasiin  adMuncher (admuncher.com), meskipun firefox punya extension adblock tapi ternyata...uh oh rakus memory. Admuncher juga bisa memblock content yang ngelink ke site advertise seperti ad.doubleclick.net, fastclick.net, tribalfusion, dll bahkan advertise di Yahoo Mesengger dan Download Accelerator. Tapi sebelum pake admuncher, gue saranin tes bechmark dulu, karena ada selisih sepersekian detik untuk menampilkan halaman web, tapi dibanding software content block yg lain admuncher berjalan lebih cepat dan hemat resources. Beruntung yg make Opera (opera.com), browser ini sudah punya content block yg terintegrasi. Untuk lebih efektif tinggal edit aja menu setupnya kaya gini :

[Document Popup Menu]
Item, 50426,=Back
Item, 50427,=Forward
Item, 67648,=Rewind
Item, 67649,=Fast Forward
--------------------1
Item, 50428,=Reload
Submenu, 200000, Reload Menu
--------------------2
Item, 70464=Add to bookmarks, 1
Item, 50215=Copy document address
Item, 65178=Send document address in mail
--------------------3
Item, 50004=Print document
Item, 44002=View document source
Item, 70465=Validate frame source
--------------------5
Include, Internal Frame
Include, Internal Document Background
--------------------8
Item, 50995=Enter fullscreen | Leave fullscreen
--------------------9
Item, "Download With FG" = Execute program, "C:\Program Files\FlashGet\flashget.exe","%l"
Item, "Read RSS with Feed Demon"="Execute program, "C:\Program Files\Bradbury\FeedDemon\feeddemon.exe","%l""
Item, -1745751818=Content block mode on | Content block mode off
Item, 385004252=Edit site preferences

Tambahin juga di [Link Popup Menu], [Image Link Popup Menu], dan [Image Popup Menu], tinggak klik kanan pada halaman web dan pada popup menu pilih..."Block Contet". Sekarang popupmenu ngga lagi pilih-pilih untuk nongolin block content.

Well, that's the humble tips from me. You might got better one ?...comment me okay !...

Monday, February 26, 2007

Adsearch Profit

Business Week writes an interesting article about the latest update of Yahoo Search Marketing (a service similar to Google AdWords). We find out that Google makes between 19 and 21 cents for each search, while Yahoo earns around 10-11 cents per search. Yahoo hopes to improve its performances with this update code-named Panama, that delivers better targeted advertising.

Movie Article : The Texas Chainsaw Massacre

The Texas Chainsaw Massacre, motion picture about a group of teenagers who
travel to their grandfather's old house and find it inhabited by an evil
family, loosely based on the true story of serial killer Ed Gein. Released
in 1974, this horror film was directed by Tobe Hooper. Sally (played by
Marilyn Burns) travels into the country with her friends to see if reports
of a cemetery vandalism are referring to her grandfather's tomb. They pick
up a hitchhiker on the way who exhibits clear psychopathic tendencies, and
by the time they eject him from the van he has wounded one of them. Later,
they find the old house, which has gone to ruin. The teens split up and
wander around the area, some heading off to inspect the house. It becomes
apparent that no one that enters the house is leaving, and Sally
investigates. Gruesome terror results.

Director
(Tobe Hooper)

Cast
Marilyn Burns (Sally)
Allen Danzinger (Jerry)
Paul A. Partain (Franklin)
William Vail (Kirk)
Teri McMinn ( Pam)
Edwin Neal (Hitchhiker)
Jim Siedow (Old man)
Gunner Hansen (Leatherface)
John Dugan (Grandfather)
Jerry Lorenz (Pickup driver)

Trivia

Other films by director Hooper include Poltergeist (1982) and the made for
television film Salem's Lot (1979)